Rawai Tamban, Warga Padati Pelabuhan Arung Hijau

Dibaca: 283 x


Para pemancing yang antusias untuk mendapatkan ikan Tamban dengan menggunakan alat pancing sejenis Rawai
Para pemancing yang antusias untuk mendapatkan ikan Tamban dengan menggunakan alat pancing sejenis Rawai

ANAMBASPOST.COM, SIANTAN SELATAN – Tak seperti biasanya, pelabuhan di Arung Hijau, Desa Tiangau, Kecamatan Siantan Selatan, Kabupaten Kepulauan Anambas ramai di kerumuni oleh warga. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, orangtua bahkan perempuan ramai di pelabuhan tersebut.

Pasal ramainya orang tersebut yakni untuk memancing ikan Tamban dengan menggunakan pancingan rawai, yaitu pancingan yang kailnya berbulu khusus sebagai penganti umpan dengan jumlah banyak untuk menarik perhatian ikan.

Salahsatu warga setempat, Iyan yang ikut juga merawai ikan Tamban tersebut mengatakan, Ikan ini hanya musiman saja adanya. Mukin untuk bulan kedepan sudah tidak ada lagi disini (Pelabuhan Arung Hijau-red).

“Ikan tamban ini musiman, nanti saudah tidak ada lagi atau sudah pergi kedaerah lain (Perairan lain-red),” kata Iyan saat dijumpai sedang lagi asik merawai, Senin (02/11/2015).

Iyan menyebutkan, tidak butuh waktu lama untuk merawai ikan ini. Terbukti baru sebentar saja melempar rawainya kelaut, ikan langsung menyambar salahsatu mata kail yang ada bulu khusus tadi.

“Rawai ini tidak perlu lama, tinggal lempar dan gerak-gerakan tali pancingya lngsung dapat ikannya. Namun kadang-kadang ada juga tidak nyangkut ikannya dirawai,” bebernya sambil senyum.

Para pemancing ini, tidak perlu bersusah payah untuk menjual ikan hasil tangkapannya. Pembeli biasa datang langsung dan melakukan transaksi dengan pemancing. Ikan tamban ini pun biasanya dijual dengan harga antara Rp 10 ribu per 30 ekor.

Masban salahsatu warga sengaja datang ke Arung Hijau untuk membeli ikan tamban ini. “Saya beli Rp 10 ribu dapat 30 ekor. Rencananya mau digoreng,” ungkapnya.

Selain dijual, ada juga pemancing tersebut membawa hasil pancingannya kerumah. Ikan hasil tangkapan bisa dijadikan lauk di rumah.

BACA JUGA  Muhammad Rudi, Sosok yang Sederhana, Ikan Asin Jadi Makanan Kesukaannya

Pelabuhan Arung Hijau ini selain digunakan tempat untuk memancing, lokasi ini biasa juga tempat masyarakat untuk menghabiskan waktu senggang atau akhir pekan.

Selain itu, beberapa warga pesisir yang ada di desa itu juga menyediakan tempat santai seperti kedai dengan model pondok-pondokan kecil yang menyediakan aneka makanan dan minuman seperti es kelapa.(Sal)



Terhubung dengan kami

     


Pasang Iklan Banner klik DISINI