TAREMPA, anambaspos.com – Terbatasnya peluang untuk mendapatkan kesempatan bekerja bagi masyarakat usia kerja di Kabupaten Kepulauan Anambas menjadi salah satu persoalan yang menjadi sorotan oleh para pemuda di Kepulauan Anambas.
Persoalan tersebut bahkan dibahas alot dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kepulauan Anambas yang digelar pada (3-4/2018) kemarin.
“Soal minimnya lapangan pekerjaan di Kepulauan Anambas menjadi pembahasan teman-teman pada Forum Rakerda kemarin. Ada banyak lulusan SMA dan bahkan yang sudah selesai dari Perguruan Tinggi belum bekerja,” kata Wakil Ketua DPD KNPI Kepulauan Anambas, Muslim kepada anambaspos.com, di Tarempa, Senin (7/5/2018).
Dikatakan Muslim lagi, saat ini hanya baru ada penyerapan tenaga kerja oleh sektor swasta seperti pada perusahan konsoursium migas di Palmatak. Ada PT. Pulau Bawah yang hanya merekrut beberapa orang saja anak tempatan. Belum ada rekrutmen tenaga kerja lokal dalam jumlah yang banyak.
Sebagiannya lagi lanjut Muslim, masyarakat usia kerja di Kepulauan Anambas ada yang direkrut menjadi pegawai honorer kantor dan Pegawai Tidak tetap (PTT). Peluang PTT dan honorer kantor menjadi satu-satunya tumpuan bagi usia kerja di daerah ini.
“Ini menurut kami adalah persoalan serius. Mesti mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kepulauan Anambas. Tidak mungkin harus direkrut menjadi PTT atau honor kantor semua, karena kemampuan anggaran APBD yang terbatas,” sebutnya pula.
Ketua DPD KNPI Kepulauan Anambas, Hafiz Rhiandi berpendapat bahwa, keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK) di Kepulauan Anambas sangat penting untuk diaktifkan dan diberdayakan.
“BLK hemat saya, sebaiknya diaktif dan difungsikan. Setiap tahunnya harus mampu melahirkan sejumlah masyarakat usia kerja yang memiliki skill trampil, agar mereka dapat membuka lapangan pekerjaan sendiri,” ujar Hafiz.