ANAMBASPOST.COM, KARIMUN – Sebanyak puluhan wartawan yang terdiri dari media cetak maupun media elektronik lokal serta nasional dilarang masuk pada debat kandidat calon Bupati dan calon Wakil Bupati Kabupaten Karimun Periode 2016-2021 di Hotel Aston, Karimun, Senin (23/11/2015).
Beberapa wartawan yang telah menunggu 2 jam sebelum acara dimulai pun harus kecewa dengan sikap pihak panitia KPU Karimun yang melarang mereka untuk meliput di hotel berbintang tersebut.
Salah seorang pewarta dari media elektronik lokal mengaku tak diijinkan masuk ke aula hotel tersebut karena tidak memiliki tanda pengenal dan undangan yang disediakan oleh pihak panitia.
“Nggak dikasi masuk, kalau tak percaya cobalah sendiri. Harus ada bet kalau mau masuk. Tadi waktu saya ingin masuk dilarang sama panitia, katanya harus ada bet,” kata salah seorang pewarta dari media tersebut didepan halaman Hotel Aston, Karimun.
Tidak hanya sejumlah media saja yang dilarang masuk untuk meliput kegiatan debat kandidat Cabup dan Cawabup tersebut, LSM pun juga turut merasakan hal yang sama. beberapa LSM mengaku tidak diizinkan menghadiri debat yang diselenggarakan oleh KPU Karimun itu.
“Sumpah, kita pun juga tak dikasi masuk bang. Padahal ini untuk kepentingan rakyat,” kata Devisi Investigasi Karimun Coruption Wacth, Ikhlas Caniago.
Hal serupa juga dirasakan oleh para simpatisan masing-masing pasangan calon pun tak diizinkan untuk mengikuti visi dan misi paslon yang ingin diusungnya.
“Kalau tak diblehkan masuk ya terpaksa nunggu diluar lah Bang,” kata salahsatu simpatisan Paslon Bupati Karimun, Irma.
Sementara Ketua KPU Kabupaten Karimun, Ahmad Sulton saat dikonfirmasi oleh sejumlah media mengatakan, dirinya mengakui bahwa membatasi tamu undangan untuk masuk ke acara debat Cabup Karimun periode 2016-2021 demi keamanan.
“Hal ini kita lakukan untuk menjaga keamanan serta mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan saat acara debat Cabup dan Cawabup yang berlangsung. Undangan hanya 300 orang saja,” ungkap Ketua KPU Karimun tersebut.
Dirinya menambahkan, berdasarkan undangan secara tertulis itulah para undangan dapat diizinkan masuk.
“Yang tidak ada undangan tidak boleh masuk. Dan hal ini sudah kita bicarakan sama pihak keamanan. jadi dengan dibatasinya para undangan, maka hal tersebut akan memperkecil resiko yang dapat terjadi sewaktu-waktu. (Nur/ Dedi).
Editor: Faisal