TAREMPA, anambaspos.com – Untuk kenyamanan dalam menjalankan ibadah Puasa Rhamadhan 1439 H yang tengah berlangsung saat ini, Manajemen PLN Rayon Tarempa diminta untuk meningkatkan profesionalismenya dalam menjalankan tugas-tugas sebagai institusi yang dipercaya oleh pemerintah dalam persoalan pemenuhan layanan kepentingan publik di bidang kelistrikan.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh salah seorang pemuka masyarakat Tarempa, Aswar. “Listrik jangan sering padam-padamlah selama bulan pusa ini, agar masyarakat yang sedang beribadah tidak terganggu, dan merasa nyaman,” ungkap Aswar kepada anambaspos.com di Tarempa, Selasa (22/5/2018).
Untuk itu kata Aswar, selama Bulan Ramadhan ini, pihak Manajmen PLN Rayon Tarempa agar memperhitungkan segala sesuatunya agar listrik tidak sering padam. Apalagi saat sedang hendak berbuka puasa dan saat melaksanakan ibadah Sholat Taraweh pada malam hari.
“Segala sesuatunya harus telah diantisipasi agar kondisi listrik normal selama bulan puasa ini, apalagi matinya saat hendah berbuka puasa, Sholat Taraweh dan saat hendak ber-Sahur, itu sangat mengganggu sekali, ” ujarnya pula.
Salah seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) di Tarempa, Ani kepada anambaspos.com bertutur bahwa, apabila listrik padam dia sangat merasa kebingunagan, karena kebutuhan terhadap hal tersebut sudah menjadi kebutuhan sehari-hari yang selalu digunakan oleh para ibu-ibu dalam menyediakan persiapan makanan saat berbuka dan Sahur.
“Sehari-harinya kita biasa masak nasi dengan menggunakan listrik, nyimpan makanan agar tidak basi di kulkas, nontn tv juga, jadi kalau listrik padam, agak bingung juga,” sebut Ani.
Terkait itu, Supervisor tekhnik PLN Rayon Tarempa, Arif ditanyakan soal permintaan agar listrik tidak padam tersebut memberikan jawaban bahwa pihaknyapun menghendaki hal yang demikian adanya. “Kami PLN inginnya seperti itu pak, biar masyarakat nyaman dalam menjalankan ibadah selama bulan puasa,” terangnya.
Diapun menyampaikan bahwa pihaknya tidak diberikan melakukan pemadaman terencana selama bulan puasa hingga H + 7 lebaran nantinya. “Kita diarahkan dari atasan (Area PLN Tanjungpinang, red) utuk tidak melakukan pemadaman terencana hingga tujuh hari lebaran ke depan. Hanya saja pemadaman yang terjadi itu katanya bersifat emergency.
“Pemadaman yang terjadi itu disebabkan faktor alam dan binatang, seperti ada dahan pohon yang tumbang, tupai, atau klelawar, yang terkena jaringan,” jelasnya lagi. (Red)