ANAMBASPOS.COM, TAREMPA – Hati-hati jika mengendarai motor melewati jalan Semen Panjang (SP) kalau anda tidak ingin terjun bebas kelaut. Pasalnya beberapa pagar jalan tersebut banyak yang hilang yang diduga dicopot oleh tangan-tangan jahil. Selain beberapa pagar yang hilang, kondisi jalan tersebut juga sangat memprihatinkan serta sudah uzur dimakan usia.
Sekretaris Persatuan Jasa Konstruksi Indonesia (Perjasi) Anambas, Hafis Rhiady meminta kepada instansi terkait yakni Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Anambas segera melakukan perbaikan jalan yang katanya konon ikon Kabupaten Anambas ini.
“Kalau bisa segera dilakukan revitalisasi, kalau tidak dipercepatlah dulu lah perbaikannya. Jangan tunggu ada korban dulu baru dilakukan perbaikan, Kasihan masyarakat kita,” ungkap Hafis baru-baru ini.
Dirinya juga meninta kepada instansi terkait seperti Dinas PU, Dinas Perhubungan dan Satpol PP untuk saling bersinergi
dalam mentertibkan jalan tersebut.
“Dengan bersinergi dan saling kerjasama yang baik, instansi tersebut bisa menindak dengan tegas jika ada tangan-tangan tak bertanggungjawab yang merusak tatanan kota tersebut. Begitu juga dengan oknum yang sengaja meletakkan matrial bangunan dibadan jalan juga ditindak,” tukasnya dengan jelas.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Perkerjaan Umum (DPU) Anambas, Khairul Anwar mengaku jika pihaknya sedang berusaha untuk menyelesaikan perbaikan pagar jalan tersebut.
“Pihak kita berjanji akan segera menyelesaikan pekerjaan jalan tersebut. Dan nantinya, kita Fokus dulu untuk perbaikan pagar jalan, karena ini demi keselamatan pengendara. Kalau tidak salah, tinggal 16 pagar yang akan diperbaiki,” bebernya.
Sebelumnya, warga yang sering melintasi jalan SP tersebut sangat berhati-hati dan was-was. Nia misalnya, salahsatu Tanjug, Tarempa ini menyebutkan, dirinya sangat khawatir melintasi jalan tersebut.
“Saya takut, dan merasa war-was saja bang ketika mengendarai motor melawati jalan SP tersebut. Selain pagar pengaman jalannya banyak yang copot, jalan tersebut juga banyak lubangnya. Kami takut jatuh dan terjun bebas kelaut bang,” beber Nia yang sehari-harinya melewati jalan tersebut untuk bekerja disalahsatu kantor yang melewati jalan SP itu. (Sal)