Anambaspos.com – Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara meyakinkan adanya korelasi antara keputusan Menteri ESDM, Ignasius Jonan yang menaikkan harga gas dari lapangan Grissik, dengan pertemuan Jonan bersama CEO ConocoPhillips, Ryan Lance di Amerika Serikat (AS).
Karena sebelum Jonan mengeluarkan surat keputusan yang bernomor 5882/12/MEM.M/2017 mengenai kenaikan harga gas ConocoPhillips (COPI) dari lapangan Grissik, terlebih dahulu terjadinya pertemuan di AS tersebut.
“Inikan ada korelasi dengan dia ke Amerika. Saya kritik kenapa kok malah Menteri yang mendatangi negara-negara kontraktor, termasuk mendatangi Freeport di Amerika. Ini kita yang punya barang, mereka yang seharusnya datang. Tapi sudahlah mendatangi, lalu memberikan kenaikan harga pada Conocophillips,” kata Marwan di Jakarta, ditulis Minggu (20/8).
Pemberian kenaikan harga untuk Conocophillip ini dirasa sangat janggal, karena Conocophillip tidak menyertakan alasan yang tepat dan tidak melakukan pengembangan lapangan. Belum lagi PT PGN selaku pembeli gas dari COPI, ia tidak diperbolehkan menaikan harga jual kepada konsumen industri, sehingga dalam hal ini PGN dirugikan hingga Rp 120 miliar per tahun.
Melalui surat bernomor 5882/12/MEM.M/2017 tentang penetapan harga jual gas bumi dari ConocoPhillips Grissik ke PGN, Jonan menetapkan harga jual COPI ke PGN naik USD 0,9 per MMBTU. Dari harga awal USD 2,6 per MMBTU menjadi USD 3,5 per MMBTU. Sedangkan harga jual PGN ke konsumen seperti PLN dan Industri tidak diperkenankan naik, sehingga harganya tetap USD 5,6 per MMBTU.
“Nah kita ingin KPK mengusut ini. Ada apa ini Jonan? jangan-jangan ada suap menyuap, ini saya tidak menuduh tapi Conocophillip bisa saja menyuap untuk nanti harga itu naik,” pungkas Marwan. (red/bis)