Anambaspos.com – Anggota dewan Bank of Japan (BOJ) Yukitoshi Funo menyerukan reformasi struktural untuk meningkatkan permintaan dan produktivitas di Jepang. Pernyataan Funo ini sekaligus merupakan sebuah pengakuan diam-diam bahwa stimulus moneter masif saja tidak dapat mempercepat inflasi ke target 2 persen, sesuai target BOJ.
Funo mengulangi keputusan bank sentral untuk mempertahankan sikap pelonggaran moneter “kuat”, karena inflasi tetap jauh dari tujuannya meskipun ada tanda-tanda penguatan ekonomi.
Namun mantan pimpinan eksekutif Toyota Motor Corp ini mengatakan, upaya sektor swasta dan pemerintah untuk meningkatkan potensi pertumbuhan Jepang juga penting untuk mendorong kenaikan harga yang berkelanjutan.
Komposisi populasi Jepang saat ini didominasi manusia berusia lanjut yang berarti prospek permintaan barang dan jasa akan mengendur, sehingga perusahaan harus mengurangi kelebihan kapasitas output dan menempatkan sumber daya manusianya dengan cara lebih baik, katanya.
“Perekonomian Jepang masih memiliki ruang untuk meningkatkan produktivitas bila dilihat dari perspektif global,” kata Funo dalam sebuah pidato kepada para pemimpin bisnis di Sapporo, Jepang bagian utara, pada hari Rabu.
Untuk mengurangi rasa sakit dari upaya penyederhanaan tersebut, Jepang membutuhkan strategi pertumbuhan untuk mempromosikan inovasi dan menciptakan peluang bisnis baru, katanya.
Misalnya, pemerintah dapat membantu perusahaan mengembangkan barang dan layanan baru yang menarik, dan membawa mereka ke konsumen di luar jangkauan bisnis ini.
Jepang juga harus mengambil langkah untuk mempromosikan mobilitas kerja, sementara perusahaan harus mengurangi kelebihan layanan atau operasi yang tumpang tindih untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja, katanya. (red/bis)