Bahas Anggaran, DPRD Anambas ‘Terbelah’

Dibaca: 255 x


rsud-2
Kondisi Warter Front City yang belum rampung dibangun. Sangat merusak estetika keindahan Pusat Kota Tarempa sebagai Ikon Kabupaten Kepulauan Anambas.

Terkait Mesjid Agung dan Warter Front City

ANAMBASPOS.COM, TAREMPA –  Pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Murni Tahun Anggaran 2017 berlangsung alot. Dua puluh Anggota  DPRD Anambas ‘terbelah’ dua dalam mengambil sikap pada dua item rencana penganggaran proyek Multi Years. Dua Proyek itu yakni Pembangunan Mesjid Agung dan Warter Fron City.

Informasi yang berhasil dihimpun anambaspos.com, terjadi dua kali voting di DPRD Anambas dengan suara draw alias imbang antara Fraksi PPP Plus dan PDI P Plus dengan Fraksi Amanat Karya Indonesia Raya (AKIR) dan Fraksi PBB Plus dalam pembahasan yang memasuki tahap finalisasi itu.

Perberdaan pandangan terjadi dimana Fraksi PPP Plus dan PDI P Plus menghendaki floting anggaran Mesjid Agung sebesar 20 M pada Tahun 2017. Sedangkan fraksi AKIR dan Fraksi PBB Plus meminta dari anggaran 20 M tersebut dibagi dua untuk mengakomodir pembangunan Warter Front City. Sepenuhnya setuju diakomodir pada anggaran tahun 2018.

“Ada perbedaan  pandangan pada dua item penganggaran yakni soal rencana floting anggaran pembangunan Mesjid Agung dan Warter Front City. Agak begitu alot. Bahkan ini yang paling alot sepanjang sejarah pembahasan di DPRD Anambas,” aku Ketua DPRD Anambas, Imran dalam diskusi dengan sejumlah tokoh pemuda senior Anambas  di Ruang Kerjanya, Kamis, (24/11) terkait hal tersebut.

Legislator asal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menyebutkan tengah menggkomunikasikan dengan seluruh Anggota DPRD Anambas guna mendapatkan titik temu terhadap permasalahan tersebut. “Dari sisi kelembagaan sudah  kita temui kata sepakat. Kawan-kawan minta dua item tersebut tetap dianggarkan secara simultan  dan disesuaikan dengan kemampuan yang ada,” kata Imran.

BACA JUGA  Premier Oil Bekerjasama Dengan YYPM Mardani Meriahkan WCD

Hanya saja kata wakil Rakyat asal dapil Anambas I itu, titik temu DPRD Anambas tersebut tinggal dikomunikasikan dengan pihak eksekutif.  “Dari sisi eksekutif yang masih tengah kita komunikasikan. Nantik akan ada rapat bersama eksekutif yang dipimpin Sekda Anambas, (tadi siang,red) ” terang Imran.

Anggota DPRD Anambas Muhammada Da’i meminta pihak eksekutif hendaknya dapat merespon baik keinginan seluruh wakil rakyat tersebut. Sebab jika tidak, dikawatirkan pembahasan tidak final sesuai dengan target yang ditentukan yakni sebelum 30 November akhir bulan ini.

“Kita minta pihak eksekutif dalam hal ini kiranya win-win solusi-lah. Biar sama-sama bisa jalan. Mesjid Agung jalan pembangunan-nya, warter fron cirty juga bisa jalan. Sebab keduanya sama-sama bermanfaat bagi masyarakat, ” pinta Da’i.

Tokoh pejuang senior Pemekaran Kabupaten Kepulauan Anambas, Aminah Ahmad menanggapi bahwa eks proyek warter fron city yang belum rampung dibanguan tersebut sangat mengganggu pemandangan Kota Tarempa. Kondisi itu sangat tidak layak dan tidak sesuai dengan estetika Tarempa sebagai Pusat kota Kabupaten Kepulauan Anambas yang menjadia ikon.

“Kondisi warter front city yang belum siap ditimbun dan dirapikan itu sangat mengganggu sekali. Tidak sesuai dengan estetika Kota Tarempa sebagai pusat kota yang merupakan ikon Kepulauan Anambas. Sangat memalukan kita jika dilihat pengunjung dari luar, harap saya bisa dibenahi dan diselesaikan dengan baik pembangunananya,” tegas perempuan yang biasa disapa Bunda Aminah itu melalui sambungan telepon genggamnya, Kamis (24/11).

Ketua Lemabaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pemantau APBD dan APBN (Portaran) Kepulauan Anambas, Surya terkait hal tersebut mendesak DPRD Anambas untuk bersikap pro masyarakat. Kondisi warter fron city yang dibiarkan terbengkalai tersebut sangat tidak layak. Pihaknya mendorong dua item penganggaran tersebut sama-sama bisa diakomodir dalam kebijakan politik anggaran DPRD Anambas sebagai refresentasi masyarakat Anambas.

BACA JUGA  Ketua DPD Nasdem Lingga Optimis Pertahanan Kemenangan

“Kita dukung pembagunan Mesjid Agung dan Warter Fron City. Keduanya sama-sama bernilai bagi masyarakat Anambas. Disatu sisi Mesjid Agung adalah fasilitas penguat keagamaan sedangkan warter fron city dibutuhkan masyarakat untuk menikmati ruang terbuka. Selain itu juga untuk memperindah tata Kota Tarempa sebagai pusat kota,” desak mantan Anggota DPRD Natuna itu.

Sementara itu belum diperoleh informasi terakir terkait hasil pembahasan dua item tersebut antara DPRD dengan pihak esksekutif yang dipimpin Sekda Anambas, Sahtiar, SH, MM tadi siang. SMS yang coba dikirim Anambaspos.com ke nomor handphon-nya belum ada balasan. Informasi yang masuk ke redaksi anambaspos.com bahwa pembahasan tersbut belum tuntas dan masih berlanjut besok. (Ril)



Terhubung dengan kami

     


Pasang Iklan Banner klik DISINI