ANAMBASPOS.COM – Siapa yang menyangka aplikasi seperti Uber yang hanya berasal dari ide sederhana kini sudah mendunia.
Dalam acara Seminar of Aproaching Entrepreneurial World atau Seminar Pengembangan Wawasan Industri 2017 yang digelar oleh IMTI FTUI di Royal Kuningan Hotel, Jakarta Selatan. Marketing Manager Uber Indonesia Casandra menjadi salah satu pembicara.
Di hadapan sekitar 150-an mahasiwa, Dia bercerita, pertama kali Uber diciptakan hanya berasal dari hal kecil. Pendiri Uber, Travis Kalanick, pada saat itu hanya ingin menyediakan transportasi yang bisa dipesan hanya dengan menekan satu tombol dari telepon genggam.
“Asal mula Uber seperti apa sih? Founder Uber Travis berasal dari ide simpel, jadi Travis datang ke conference dan pulang-pulang dia mikir, kalau ada transportasi yang bisa dipesan hanya dengan satu tombol, untuk mencari transportasi, dari situlah dia punya pikiran membuka Uber,” kata dia di Jakarta, Sabtu (25/2/2017).
Uber sendiri, merupakan layanan transportasi berbasis internet yang menghubungkan pengguna dengan pengemudi dengan mudah dan cepat. Awal mula dioperasikan di Inggris dan saat ini sudah menyebar di beberapa negara termasuk Indonesia.
Khusus di Indonesia, kata Casandra, Uber sudah berada di beberapa kota besar, seperti Jabodetabek, Bandung, Malang, Surabaya, dan Bali. Bahkan, Uber berkeinginan untuk terus menjangkau atau beroperasi di seluruh kota di Indonesia.
Berbagai inovasi produk, seperti Uber X, Uber Pool, hingga Uber Motor menjadi produk pilihan bagi masyarakat Indonesia. Mengenai pembayaran, dari yang awalnya hanya bisa dilakukan dengan kartu kredit, saat ini bisa dilakukan pembayaran tunai.
“Kita juga selalu mengembangkan inovasi, seperti soal jadwal yaitu schedule a ride. Lalu family profile dan business profile. Di mana satu kartu kredit keluarga bisa digunakan 4 orang,” jelasnya.
Tujuan inovasi, tegas Casandra, memberikan nilai tambah bagi Uber sendiri dan juga masyarakat. Tidak hanya itu, para pengemudi yang bekerja di Uber juga akan terus mendapatkan tingkat kesejahteraan yang baik.
“Kita memiliki program untuk mengembangkan pengemudi, misalnya venue, jadi pengemudi bisa melihat posisi dari pengguna untuk menjemput. Lalu pada saat pengemudi pulang, pengemudi bisa menentukan tujuan yang ingin dia angkut,” tambahnya.
Menurut dia, bagi para generasi muda Jika ingin melakukan suatu bisnis, dipastikan harus terus dapat berinovasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Kita harus selalu melakukan inovasi dalam segala hal dan sejalan dengan kondisi masyarakat,” kata Casandra.