TAREMPA, ANAMBASPOS.COM – Memberikan pengetahuan terhadap anak-anak dan perempuan betapa  pentingnya menjaga keselamatan diri dari tindak kekerasan dan pelecehan, saat ini dinilai sangat penting untuk dilakukan. Mengingat, Indonesia darurat Anak. Hampir setiap hari dari berita Tele Visi melaporkan terjadinya kekersan dan pelecehan terhadap anak. Begitu juga di Kabupaten Kepulauan Anambas. Akhir-akhir ini kasus kekerasan terhadap anak meningkat.
Terkait dengan hal tersebut, Kelompok Forum Anak Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas menggelar Cafacity Building dan Road Show ke dua sekolah di Kepulauan Anambas yakni, SMA Negeri 1 Siantan dan MA Fatahillah Tarempa, baru-baru ini. Kegiatan itu didampingi oleh Pembina Forum Anak Provinsi Kepri, Sofiar Fauzi dan Nasrun Siagian. Turut juga dalam acara itu Ketua Forum Anak Provinsi Kepulauan Riau, (FORARI), Aidil. Sementara itu hadir juga, utusan dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos, P3APMD) Kepulauan Anambas, Bidang Pemenuhan Hak Anak Kepulauan Anambas, Eva Susiani.
Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak Dinsos P3APMD Kepulauan Anambas, Muslim, A.Mk menyambut baik atas terlaksananya kegiatan tersebut. Pihaknya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pembina dan Ketua Forum Anak Provinsi Kepulauan Riau yang telah berpartisifasi menyukseskan kegiatan tersebut.
“Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Ibuk Sofiar Fauzi dan Bapak Nasrun siagian sebagai pembina dan Saudara Aidil, selaku Ketua Forum Anak dari Provinsi Kepri yang telah mau dating jauh-jauh ke Anambas dan telah berpartisifasi sehingga acara ini terlaksana sukses,” ucap Muslim.
Sementara itu, Ketua Forum Anak Daerah Kabupaten Kepulaun Anambas (FADKKA), Dini Noviadi mengungkapkan bahwa pihaknya merasa terbantu dalam menambah wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana melakukan perlindungan dan pencegahan  terhadap anak dan perempuan di Kepulauan Anambas dari pelaku kekerasan dan pelecehan .
“Dengan adanya kegiatan ini, saya dan kawan-kawan merasa mendapatkan tambahan pengetahuan dan wawasan tentang perlindungan terhadap anak dan perempuan. Bagiman cara untuk menghindari dan mewaspadai terjadinya kekerasan dan pelecehan terhadap anak dan perempuan. Termasuk bagian tubuh anak  dan perempuan yang mana – mana saja yang tidak boleh disentuh dan dipegang,” ungkap Dini.(Ril/AP)
